Perbedaan Sudut Pandang

0

Oleh : Arsymaya

 

Dalam kehidupan bersosialisasi pasti kita banyak menemui kendala. Menurut saya, semua tindakan itu sah-sah saja untuk dilakukan, ini semua hanya masalah sudut pandang. Kita bisa saja melakukan berbagai macam hal, namun semua terbatasi oleh yang namanya aturan. Yupz, aturan di buat untuk membatasi perilaku kita agar sesuai dengan norma yang ada.

Tak jarang perbedaan sudut pandang menimbulkan beragam konfik disekitar kita. Apabila ada perbedaan dari segi pendapat, gaya hidup, agama, dll langsung tersorot oleh masyarakat disekitar kita.

Lalu bagaimana kita harus menanggapi perbedaan sudut pandang itu? Saya akan mengutarakan pendapat saya pribadi menanggapi hal ini.

Orang berpendapat itu hak, sah-sah saja kok. Tapi yang sering menjadi perdebatan ialah merasa pendapatnya paling benar sendiri di atas orang lain. Merasa harus di dengar tanpa mau mendengar. Merasa harus dimengerti, tanpa mau mengerti. Merasa harus di turuti dan tidak mau menerima sebuah penolakan. Dan ini yang dinamakan egois. Solusi dari ini semua adalah instropeksi diri.

Kita tidak bisa hidup seorang diri di dunia ini. Banyak inspirasi, pikiran dari orang-orang disekitar kita. Mau tidak mau kita harus belajar untuk menerima, mendengar dan memahami mereka. Tentu saja semua harus sesuai dengan norma yang ada. Dan ini yang dinamakan toleransi.

Satu hal, seringnya ketika konflik sedang terjadi, selalu timbul sifat saling menyalahkan. Mau menang sendiri. Ini loh yang sebenarnya bikin capek hati. Ayolah guys, sifat seperti ini tidak penting untuk dilakukan, tidak akan merubah apapun kecuali menambah situasi yang akan semakin memanas.

Kita harus semakin cerdas untuk mengatasi hal ini. Iya sih kalo kita bisa ngeluarin emosi kita itu rasanya mantap sekaliii. Saya juga merasakan hal itu. Okelah kita sebagai manusia biasa perlu untuk meluapkan perasaan sebal kita, amarah kita agar tidak terpendam dihati. Tapi apabila berkepanjangan dan tak berujung maaf, semua ini hanya akan menimbulkan penyakit hati.

Saya orang yang sering membuat sebal orang disekitar saya. Ketika seseorang marah kepada saya, mengumpat dengan kata-kata kotornya, ada perasaan lucu dihati saya. Kadang saya menanggapi nya dengan tertawa. Dan otomatis orang itu semakin marah kepada saya. Mengatakan saya gila, dll.

Saya berkata kepada orang itu, ‘kamu ini cuma mau marah-marah? Terus kalo udah keluar marahnya, berarti udah ga marah dong, udah kelar dong?’ Maka orang itu semakin marah kepada saya. Sikap saya disini bukan berarti saya tidak berpikir tentang kesalahan-kesalahan saya. Saya menyesal dan instropeksi diri kalo saya salah. Cuma menurut saya, marah berlebihan itu juga tidak baik. Kurang bermanfaat. Bukan berarti saya tidak pernah marah yang meledak-ledak yah.. Cuma kita memang perlu berpikir dengan marah yang berlebihan, apakah dapat merubah keadaan menjadi baik? Bukankah yang kita perlukan adalah mencari solusi untuk masalah yang sedang terjadi?

Solusi itu pasti untuk menangani sebuah masalah. Marah yang berlebihan hanya akan membuat pikiran kita menjadi tidak jernih. Dan menurut saya, semua orang perlu menyadari tentang perbedaan sudut pandang ini. Agar kita mampu mengendalikan diri untuk memecahkan masalah yang ada.

Banyak hal yang bisa dilakukan agar dapat meredam amarah kita. Menenangkan pikiran pada tempat yang nyaman dan sunyi, berwudhu, sholat, berdzikir, hangout, dll. Dan usahakan semua tetap dalam arah positif. Atau bisa di temani teman dekat kita agar dapat menghibur kita, dan memastikan keadaan kita tetap aman.

Oke guys, segini saja yang bisa saya sampaikan dalam menanggapi perbedaan sudut pandang di sekitar kita. Semoga kita menjadi pribadi yang cerdas dan bermanfaat untuk orang lain. Aaamiin 😀